Selamat Datang Di Insanak Kitte Blog. Terima Kasih Atas Kunjungannya

Kamis, 29 Desember 2011

Tuhan, maaf kami sedang sibuk...

Tulisan ini menceritakan tentang sebuah doa dari seseorang kepada Tuhannya. Namun doa ini cukup aneh menurut saya tapi memiliki pesan yang mendalam jika direnungkan, saya tidak tahu pasti maksud dari sang penulis doa, apakah ini benar-benar sebuah doa atau hanya sebuah sindiran halus kepada orang-orang yang yang telah melupakan Tuhannya karna kesibukan duniawi.Oke tanpa berpanjang lebar lagi lansung saja cek tulisan dibawah ini.

Tuhan harap maklumi kami, manusia-manusia yang begitu banyak kegiatan. Kami benar-benar sibuk sehinga kami amat kesulitan menyempatkan waktu untukMu. Tuhan kami sangat sibuk jangankan berjamaah, bahkan munfarid pun kami tunda-tunda, jangankan rawatib, zikir, berdoa, tahajud, bahkan kewajibanMu yang lima waktu saja sudah memberatkan kami, jangankan puasa senin kamis, jangankan ayyaamul baith, jangankan puasa nabi Daud, bahkan puasa Ramadhan saja kami sering mengeluh. Tuhan maafkan kami, kebutuhan kami didunia ini sangatlah banyak, sehingga kami sangat kesulitan menyisahkan sebagian harta untuk bekal kalam abadiMu, jangankan sedekah jangankan jariah, bahkan mengeluarkan zakat yang wajib saja sering kali terlupa. Tuhan, urusan-urusan dunia kami masih amatlah banyak, jadwal kami masih amatlah padat, kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk mencari bekal menghadapMu, kami masih belum bisa meluangkan waktu untuk khusuk dalam ruku, mensyukuri sujud, menangis, mengiba, berdoa, dan mendekatkan jiwa sedekat mugkin deganMu. Tuhan, tolong jangan dulu Egkau menyuruh izrail untuk mengambil nyawa kami, karna kami masih terlalu sibuk...

Sumber: Gustavo

Minggu, 25 Desember 2011

TENUN SAMBAS TEMBUS LONDON

Ketua CTI, Okke Hatta Radjasa, didampingi Sandrina Emirsyah Satar dari PT Garuda dan Bupati Sambas Hj Juliarti berdialog bersama perajin tenun Sambas, Kamis (6/10) Sambas.

Kain tenun Sambas yang memiliki keunikan mulai diperkenalkan kepada masyarakat dunia. Potensi tersebut mendapat perhatian PT Garuda Indonesia yang berkomitmen melakukan pendampingan dan pembinaan.

Potensi seperti ini harus kita jaga dan kembangkan sehingga memiliki potensi dan kualitas baik agar mudah dipasarkan, kata Okke Hatta Radjasa, Ketua Cita Tenun Indonesia (CTI) ketika meninjau sentra kerajinan tenun Sambas di Desa Semberang Kabupaten Sambas. Okke didampingi Bupati Sambas Hj Juliarti Djuhardi Alwi dan Sandrina Emirsyah Satar istri Direktur Garuda Indonesia pusat serta para pegawai PT Garuda dan pejabat di lingkungan Pemkab Sambas.

Menurut Okke, Kabupaten Sambas berbatasan dengan Malaysia dan tidak jauh dari Negara Brunei Darussalam. Kondisi ini akan sangat membantu pengembangan kain tenun Sambas, kata Okke yang istri Menteri Koordinator Perekonomian ini.

Dijelaskan Okke, binaan PT Garuda diberikan kesempatan mengembangkan hasil kerajinannya serta dapat melihat langsung manfaatnya untuk meningkatkan mutu dan kualitas tenun yang diolah. “Jika hasilnya bagus maka harganya juga akan bagus. Ini perlu kita kemas dengan baik, sehingga tenun Sambas bisa dikenal luas,” ujar Okke.

Pada Mei lalu, kata Okke, tenun sambas sudah diperkenalkan di London dan selanjutnya dipromosikan di Metro Departemen Store. “Saya akan merasa sangat bersalah apabila saya tidak bisa turut berbagi dalam memajukan potensi daerah, apalagi Kabupaten Sambas memiliki potensi tenun yang menarik,” kata dia.

Dia berharap tenun Sambas bisa semakin maju dan berkembang, terlebih dengan kerja sama pembinaan dari CTI dan PT Garuda. “Semoga bisa memberikan yang terbaik bagi kemajuan tenun daerah,” katanya.

Bupati Sambas Hj Juliarti mengucapkan terima kasih atas pembinaan yang diberikan CTI dan PT Garuda. Pembinaan yang dilakukan tidak saja pelatihan, melainkan turut mempromosikan kain Sambas yang memiliki beberapa motif yang khas, salah satunya Pucuk Rebung. Dengan adanya pelatihan dan pembinaan serta promosi yang dilakukan CTI dan PT Garuda Indonesia dapat memajukan tenun Sambas di tingkat Nasional, harap Juliardi.

Direktur ESDM dan Umum PT Garuda, Heriyanto Agung Putra kepada sejumlah media mengatakan, pihak Garuda berkomitmen melangsungkan program yang telah digelontorkan khususnya di Sambas.

PT Garuda Setiap tahunnya telah menjalankan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). “Potensi pengembangan tenun Sambas cukup menjanjikan, meskipun perlu dikembangkan lagi dari segi produksi maupun kualitasnya,” kata Heriyanto.

Sumber: Equator

Senin, 21 November 2011

STATUS LUCU DI FACEBOOK TENTANG SEPAK BOLA

Seperti biasa setelah menonton pertandingan sepak bola ketika TIMNAS main maka saya selalu membuka facebook untuk membuat status atau hanya sekedar melihat status yang dibuat teman2 di facebook. Nah tadi setelah pertanding sepak bola Indonesia vs Malaysia di final sea game itu selesai saya lansung buka facebook untuk mengecek skor akhir adu pinalti pertandingan tersebut, soalnya saya udah cabut duluan sebelum adu pinalti dimulai sebab takut kecewa ngeliatnya. pada saat itu saya liat status teman2 di facebook semua pada ngomongin bola dengan berbagai macam komentar diberikan, ya kebanyakan status yang ditulis teman2 adalah ungkapan kekecewaan karena tim kebanggaan telah dikalahkan oleh tim lawan pada adu pinalti. tapi dari berbagai status yang ditulis teman2 di facebook ada beberapa status yang menurut saya lucu ketika saya baca. Oke lansung kita cek aja gimana statusnya.

Cekidot................

Ni orang2 yang gak egois gan
Ni orang2 yang sportif gan
Dan ini yang gak nyambung gan
Wkwkwkwkwkw..........Ada-ada aja tuh yang bikin kita ngakak

Jumat, 11 November 2011

PIDATO ANAK 12 TAHUN YANG MEMBUNGKAM PARA PEMIMPIN DUNIA

Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yang bernama Severn Suzuki, seorang anak yang pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ). ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yang mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak-anak lain mengenai masalah lingkungan. Dan mereka pun diundang menghadiri konfrensi lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yang berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yang memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.

Apa yang disampaikan oleh seorang anak kecil berusia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yang berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun.


Inilah isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O (Enviromental Children Organization). Kami adalah kelompok dari Kanada yang terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yang akan datang. Saya berada disini mewakili anak-anak yang kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yang dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya dan hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya. Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah. Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi, tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama, perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama. Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan, kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio, saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia, seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini, kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, "Semuanya akan baik-baik saja, kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.” Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
***********
Servern Cullis Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.

Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:

" Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya lingkungan dan isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato. Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya kemarin. Saya ... tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun ".

*Tolong sebarkan tulisan ini ke semua orang yang anda kenal, bukan untuk mendapatkan nasib baik atau kesialan kalau tidak mengirimkan, tapi mari kita bersama-sama membuka mata semua orang di dunia bahwa bumi sekarang sedang dalam keadaan sekarat dan kitalah manusia yang membuatnya seperti ini yang harus bertindak untuk mencegah kehancuran dunia.
*(Copyright from: Moe Joe Free)

Sumber: Blog Biak Sambas

Kisah Seorang Polisi yang Menilang Sahabat Karibnya


Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jono segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama. Kebetulan jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning. Hati Jono berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala.Jono bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja. “Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak,” pikirnya sambil terus melaju.


Prit!!!

Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Jono menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu khan Bobi, teman mainnya semasa SMA dulu.
Hati Jono agak lega.
Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
“Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!”
“Hai, Jon.” Tanpa senyum.
“Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru.
Istri saya sedang menunggu di rumah.”
“Oh ya?”
Tampaknya Bobi agak ragu. Nah, bagus kalau begitu.

“Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong.”
“Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini.”

Oooo, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jono harus ganti strategi.

“Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala.”

Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.

“Ayo dong Jon. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIM-mu.”

Dengan ketus Jono menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Bobi menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Bobi mengetuk kaca jendela. Jono memandangi wajah Bobi dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bobi kembali ke posnya. Jono mengambil surat tilang yang diselipkan Bobi di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Jono membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bobi.

“Halo Jono, Tahukah kamu Jon, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jon. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah. (Salam, Bobi)”.

Jono terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bobi. Namun, Bobi sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak menentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan.

*Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.

Sumber: VIVA FORUM

Rabu, 09 November 2011

KEMENANGAN KECIL KOMUNITAS KUAYAN DI DESA MEKAR JAYA

Pontianak- Setelah menunggu lebih dari 8 bulan, masyarakat Kuayan di Desa Mekar Jaya Sambas, bisa bernapas lega. Bupati Sambas akhirnya mengenclave lahan masyarakat lebih dari 1,000 hektar dari ijin lokasi perusahaan perkebunan sawit PT Agro Wiratama. Hal ini dituangkan dalam SK Bupati No 304/2010 tentang IUP PT Agro Wiratama tanggal 20 Desember 2010, SK Bupati ini baru dikantongi warga Kuayan pada senin lalu.

Warga kami dari dulu mencoba untuk tidak mengiyakan pembangunan perkebunan skala besar di kampung kami. Rasanya kami sudah cukup sejahtera dengan komoditas karet, kayu dan padi yang kami miliki selama ini. Kedepan, kami meminta perusahaan segera melakukan tata batas perkebunan mereka yang berbatasan dengan kampung kami", kata Azim Kitung Kepala Desa Mekar Jaya.

Pada bulan Mei tahun lalu, bersama dengan 2,000 masyarakat dari desa lainnya di Kabupaten Sambas, masyarakat Kuayan mendesak Bupati Sambas untuk mencabut ijin lokasi PT Agro Wiratama dari desa mereka. Mereka kemudian terlibat aktif dalam pemetaan wilayah dan diskusi bersama LSM, perusahaan dan Pemkab Sambas.

PT Agro Wiratama adalah anak perusahaan Musim Mas, salah satu anggota RSPO yang sedang mengajukan permohonan pembangunan perkebunan kelapa sawit . Sebagai forum kelapa sawit lestari, RSPO mewajibkan anggotanya untuk mentaati aturan perundang-undangan dan menghormati pilihan masyarakat setempat sebelum melakukan pembangunan perkebunan kelapa sawit.

Syarat-syarat RSPO bagi anggotanya yang melakukan pembangunan baru perkebunan berpengaruh langsung atas terpenuhinya tuntutan enclave lahan masyarakat Kuayan, kata Laili Khairnur, Direktur Lembaga Gemawan. Dari catatan Lembaga Gemawan dan KRB, konflik lahan terjadi hampir di semua perkebunan milik anggota RSPO di Kabupaten Sambas.

Menurut Salman, Koordinator KONTAK Rakyat Borneo (KRB), dari 19 perkebunan kelapa sawit yang sedang beroperasi di Sambas, 17 diantaranya adalah anggota RSPO, mereka bagian perusahaan Duta Palma, Gandaerah Hendana, Musim Mas, Wilmar International, Sampoerna Agro, Indofood Agri, Tanjung Rhu. Kami mendesak RSPO untuk memberlakukan prosedur sama bagi perusahaan-perusahaan ini.

Sumber: http://www.gemawan.org

MENUJU SAMBAS TRIGAS

Jelang penyusunan anggaran APBD Kabupaten Sambas. sebagian besar masyarakat Kabupaten Sambas tentunya tidak mengetahui perihal seluk beluk, mainstream serta diapakan dan dikemanakan uang rakyat pada APBD kabupaten Sambas pada periode yang lalu, tentu saja kita berprasangka hal ini bukan karena ditutup tutupi, namun lebih karena keingintahuan kita sebagai rakyat kecil tidak punya waktu untuk mencari tahu akan hal tersebut. Masyarakat kecil seperti kita hanya terfokus pada pemenuhan kebutuhan isi perut dibanding mencari tahu dikemanakan uang rakyat oleh para pemilik kekuasaan, baik itu eksekutif dan legislatif, maka percayakan saja bahwa telah secara baik dan terarah uang kita menjadi bagian dari pembangunan kabupaten Sambas secara menyeluruh, akan tetapi hal ini tidak serta merta memupuskan harapan kita untuk selalu berpesan kepada anggota dewan kabupaten sambas yang terhormat dalam penyusunan anggaran APBD kedepan.

Terlepas dari isu korupsi badan anggaran atau panitia anggaran disenayan tentunya besar harapan kita di Kabupaten Sambas tercinta ini tidak terjadi hal yang demikian memalukan insyaAllah. akan tetapi mungkin terdapat beberapa pesan yang harus diingat mengenai sejauh mana uang rakyat dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Refleksi dari sejauh mana anggaran APBD berperan dalam menunjang kesejahteraan masyarakat dapat kita lihat secara kasat mata dari banyaknya program pembangunan baik itu berupa fisik dan non fisik. Secara garis besar kita menyaksikan bagaimana dareah kita ini berbenah dengan membangun infrastruktur yang memadai dalam menunjang kegiatan ekonomi rakyat kecil. namun tentu saja terdapat beberapa kelemahan yang nampak, hal ini mungkin tidak tercapai dikarenakan minimnya anggaran yang kita miliki, akan tetapi pada tahun kedepannya kita menginginkan kelemahan atau kekurangan tersebut dapat segera ditutupi. Terdapat beberapa skala prioritas yang harus segera dibenahi oleh pemerintah pada hari ini, diantaranya adalah menyempurnakan infrastuktur sebagai penunjang kegiatan perekonomian.

Kita memahami untuk daerah Kecamatan Sajad mungkin masih belum melahirkan putra daerahnya untuk menjadi salah satu anggota dewan kabupaten sambas,akan tetapi bukan berarti tidak ada yang layak untuk memperjuangkan perbaikan kondisi jalan yang menghubungkan Kecamatan Sajad, Sejangkung dan Sambas. Telah bertahun-tahun masyarakat Sajad menikmati jalan yang tak kunjung diperbaiki secara permanen, kondisi jalan yang sangat memprihatinkan mengakibatkan tersendatnya kegiatan perekonomian di daerah tersebut, serta daerah lain yang dilewati jalan sejangkung yang hancur lebur itu. padahal potensi alam dan perkebunan didaerah ini sangat menjanjikan sebagai penghasil karet dan lain-lain. Masyarakat di daerah ini tidak bisa melakukan kegiatan perekonomian pada malam hari dikarenakan jalan yang rusak parah dan minimnya penerangan jalan hanya saja mengandalkan angkutan massif berupa motor air pada pagi hari, hal ini tentu tidak efektif sama sekali.

Besarnya ekspektasi masyarakat Kabupaten Sambas pada jalannya tata kehidupan yang lebih baik juga terlihat pada geliat pertumbuhan masyarakat ekonomi menengah kebawah, perlahan tapi pasti kita melihat pertumbuhan usaha ekonomi mikro yang bertaburan di kota Sambas dan Kecamatan lain seperti di Pemangkat, Tebas, Selakau dll. Hal ini harus juga ditopang dengan bantuan pemerintah pada masyarakat pengusaha kecil seperti pedagang kaki lima, nelayan dan petani.

Perlu adanya program pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan menciptakan kondisi dimana masyarakat pelaku usaha kecil dapat dengan mudah memperoleh modal usaha.dan dibidang perkebunan serta pertanian, pemerintah harus menjaga stabiltas harga produk unggulan seperti karet dengan cara menarik investor lebih banyak lagi, sehingga para petani tidak berharap pada satu perusahaan yaitu PT Sumber Djantin untuk menjual karet hasil kebun mereka. perjelas atau buat produk hukum untuk permasalahan BBM bersubsidi bagi nelayan, bila perlu bangun kios khusus yang dikelola oleh kelompok nelayan untuk menjual BBM bersubsidi khusus nelayan. pemerintah juga harus harus memperbaiki dan menjaga kewibawaannya pada masyarakat luas dengan menciptakan imej yang lebih baik. Segera selesaikan segala macam bentuk proyek pembangunan sektor fisik yang hampir menjadi mimpi.

Sekarang kita hanya bisa menunggu dan berharap semoga penyusunan dan implementasi APBD Kabupaten Sambas kedepannya akan dapat benar-benar menjadi pondasi kuat kesejahteraan rakyat Sambas seluruhnya. Amin

Sumber: Annoymu Datok Roasi