Selamat Datang Di Insanak Kitte Blog. Terima Kasih Atas Kunjungannya

Selasa, 31 Januari 2012

KERAMAT BURUNG, TEMPAT WISATA YANG TERLUPAKAN


Kabupaten Sambas, memiliki potensi yang cukup dibidang pariwisata, baik itu wisata alam, wisata pantai, wisata bahari, dan wisata sejarah.Dari sekian banyak tempat yang ada, hanya segelintir saja yang diketahui dan dikelola ala kadarnya.Memang begitulah kenyataannya, kita ambil contoh seperti Pantai Selimpai di Kecamatan Paloh, Pantai Sera'i di Kecamatan Jawai, Danau Sebedang di Kecamatan Sebawi, Pantai Polaria di Kecamatan Selakau, Riam Merasap di Kecamatan Sajingan Besar, serta beberapa tempat lain yang mungkin tidak disebutkan diatas.Kalau dilihat kondisi daerah tersebut, tidak satupun memiliki managemen dan sistem pengelolaan yang baik, dan terkesan asal-asalan, baik itu dari sarana transportasi, sanitasi, keamanan dan lain-lain, yang sudah pasti berakibat kurang diminati oleh pecinta wisata, baik dari daerah sekitar, maupun dari daerah lainnya.
Keadaan tersebut diperparah dengan kurang perdulinya instansi pemerintah terhadap potensi yang ada, mereka bekerja sesuai kavling masing-masing, tidak perduli dengan bidang mereka apakah menyentuh atau tidak.Kalau dibandingkan dengan Pemkot Singkawang, memang sangat jauh berbeda, justru pariwisatalah yang menjadi ikon kota tersebut, sehingga bisa dihitung hampir seluruh warga Kalbar kesana dan menjadi sumber PAD yang besar bagi pemerintahannya.

Cukup dengan opini tersebut diatas, kita kembali ke Kecamatan Sambas, yang diketahui hanya memiliki wisata sejarah tersebut.Hampir semua orang tahu kalau kota Sambas memiliki Keraton Sambas sebagai tempat wisata sejarah yang sangat potensial jika dikelola dengan baik, namun tidak jauh dari kota Sambas juga memiliki satu tempat wisata sejarah yang masih belum tersentuh oleh pembangunan sama sekali.
Nama tempat tersebut adalah KERAMAT BURUNG, berada di Desa Gapura, Dusun Segarau Kecamatan Sambas.Untuk lokasi tersebut cukup terpencil, sedangkan jalur transportasi yang bisa ditembus untuk menuju ke tempat tersebut hanya melalui Desa Kartiasa atau melalui Kecamatan Sebawi.

Keramat Burung hanyalah sebuah telaga kecil berukuran 60 cm X 60 cm dengan kedalaman 60 cm juga, yang menyebabkan tempat tersebut dikeramatkan adalah cara penemuannya dan rasa airnya yang asin.Sehingga sekarang tempat tersebut dijaga oleh keturunan penemu tempat tersebut.Asal muasal ditemukannya tempat tersebut terdiri dari dua versi, versi pertama diceritakan langsung oleh pelaku sejarah tersebut, yang merupakan adik dari pemilik tanah lokasi Keramat tersebut ditemukan, sedangkan versi ke dua diceritakan langsung oleh anak dari pemilik tanah tempat keramat tersebut berada.
Berikut ceritanya berdasarkan versi mereka;

VERSI SATU:
Tempat tersebut ditemukan pada tahun 1961, ketika itu setiap masyarakat diperkenankan memiliki lahan seluas mungkin dengan cara membuka hutan seluas mungkin semampu kita, dan cara tersebut merupakan salah satu aturan non baku yang berlaku di daerah Sambas.Begitu memperluas lahan dengan cara menebang hutan dan membakar, tiba-tiba sekelompok burung yang tidak diketahui jenisnya terbang turun dilokasi tanah garapan si abang.Burung-burung itu mematuk-matuk tanah tempat mereka turun, lalu dari tanah tersebut mengeluarkan air.Begitu melihat gelagat yang kurang baik, dan kebetulan hari sudah mulai sore, kedua beradik itu memutuskan untuk pulang.

Begitu pulang mereka menceritakan kejadian tersebut kepada keluarga mereka, ditanggapi dingin, jadi mereka menganggapnya sekedar cerita biasa.Namun, begitu mereka istirahat dan tidur, si abang mendapat mimpi yang aneh, seorang kakek-kakek berpesan kepadanya untuk tidak mengganggu lahan yang ditemukan oleh burung tersebut.Begitu tersadar dari mimpinya, si abang sempat bingung dan memikirkan alamat apa sebenarnya yang terjadi.Namun, begitu pagi menjelang, keadaan si abang kurang sehat, dia terkena demam.Si adik dan ayahnya tetap melanjutkan kerja memperluas lahan garapan tadi, dan tanpa disengaja membakar lahan tersebut.

Begitu pulang ke rumah, si abang bertambah keras sakitnya, didalam sakitnya tersebut, dia sering meracau-racau seperti orang gila, setiap pembicaraannya tidak masuk akal.Upaya penyembuhan sudah dilakukan, berbagai macam obat diberikan, tetapi hari-harinya bertambah buruk saja.Kemudian dipanggilkan seorang paranormal untuk melihat penyakitnya tersebut.
Berdasarkan analisa paranormal, dia sudah terkena "Gane", jadi harus segera disembuhkan, namun sang paranormal tidak mampu untuk menyembuhkannya.

Didalam tidur sang adik, dia bermimpi bahwa kalau ingin menyembuhkan abangnya, si abang harus dibawa ke tempat dia terkena "gane" tersebut, nanti ditempat itu akan keluar air, yang bisa digunakan untuk penawar penyakitnya dan dimandikan sekaligus untuk menyadarkannya.Begitu dia terbangun dan mendapat alamat tersebut, sesegera mungkin mereka membawa abangnya kelokasi itu, dan membuat telaga dari lopakan air yang ditemukan burung itu.Begitu tiba, mereka segera membuat parit mengelilingi abangnya itu, lalu mengambil air lopakan itu untuk diminumkan dan dimandikan kepada si abang.si abang teriak-teriak seperti bukan layaknya seorang manusia, namun lama kelamaan si abang bisa tenang dan tertidur, begitu sudah tenang, lalu mereka membawanya pulang kerumah untuk diistirahatkan, alhamdulillah dalam tiga hari si abang sembuh dan bisa bicara kembali.

Dari kejadian itulah, maka mereka membersihkan tempat tersebut dan menjaganya sebagai tempat keramat sesuai dengan pesan kakek-kakek didalam mimpi si abang selama dia sakit.Berdasarkan penuturan mereka, bahwa tempat tersebut sebenarnya masih dimiliki oleh penghuni kerajaan Sambas.
VERSI DUA:
Kejadian diperkirakan tahun 1960an, tidak tahu pasti kapan tepatnya.Pada zaman itu, masyarakat yang ingin membuka lahan diperkenankan membuka seluas-luasnya dengan syarat menggunakan tenaga mereka sendiri, dan hal itu merupakan aturan tidak tertulis yang berlaku di Sambas.Ketika membuka lahan tersebut, si Bapak dan paman menggunakan cara tradisional, yaitu menebang semua pohon kemudian membakarnya, namun belum sempat dibakar oleh si Bapak, tiba-tiba ada sekelompok burung turun di tanah yang baru mereka garap.Mereka berkumpul disitu dan mematuk-matuk tanah disitu sehingga mengeluarkan air, melihat gelagat kurang baik, dan kebetulan sudah sore, si Bapak dan Paman pulang.

Cerita tersebut disampaikan ke keluarga, namun ditanggapi biasa-biasa saja.Keesokan harinya, mereka kembali bekerja, namun tetap saja burung-burung itu tidak mau beranjak dari lokasi genangan air itu, merasa ada yang aneh, mereka kembali kerumah dan menceritakan hal tersebut kembali.Akhirnya cerita tersebut menyebar dari mulut ke mulut dan sampai di telinga seorang paranormal yang Desanya berada tidak jauh dari tempat tersebut, yaitu Desa Sui Puguk.
Sang paranormal datang kerumah abang dan adik, menceritakan bahwa tempat tersebut memiliki unsur ghaib, dan menurutnya lagi, kalau airnya itu ingin dirasanya sendiri, karena menurut peninjauan mata ghaibnya, airnya itu lain dari yang lain.

Keesokan harinya mereka berangkat bersama-sama menuju lokasi, begitu sampai, dan didekati, lalu sang paranormal mengambil air dan merasakan rasanya, dan benar saja, ternyata airnya asin.Berita tersebut menyebar semakin luas dari mulut kemulut, masyarakat berbondong-bondong ingin menyaksikannya sendiri dan mengambil berkah dari air tersebut.Setiap masyarakat yang berkunjung mengambil air tersebut menggunakan tempurung, karena saking ramainya, secara tidak sengaja air yang tadinya hanya sekedar lopakan kini menjadi telaga karena air dan tanahnya ikut-ikutan terkeruk oleh masyarakat yang mengambil air.

Berdasarkan dari kedua cerita tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa air tersebut ditemukan oleh sekelompok burungdan rasa airnya asin, karena ditemukan oleh burung, maka tempat tersebut diberi nama KERAMAT BURUNG.

Semoga dengan publikasi ini bisa membuka mata kita akan keberadaan tempat wisata sejarah selain yang sudah ada.Sekedar himbauan, jika ingin ke tempat ini, disarankan untuk memperhatikan hal-hal yang berkaitan, apakah percaya atau tidak, terserah.

Sumber: Disini

2 komentar:

Silahkan ketik komentar anda pada kolom di bawah ini